“Idul Qurban” 26 Oktober 2012
“Sumpah Pemuda” 28 Oktober 2012
Tidakkah dalam satu bulan ini kita mengalami
begitu banyak hal besar, walau bukan sebagai premier? Ya, kita hanya memperingatinya
saja. Tetapi mungkin dengan sedikit aksi dan kemauan kita bisa menjadikan satu
hal yang “pertama” walau masih dalam
rangka peringatan belaka. Berawal dari Hari Pangan Sedunia, apa saja yang telah
kita makan? Apa saja yang telah dunia makan? Sudahkah seluruh dunia ini kekenyangan? Jika kita
lihat, kita dengar berita kelaparan masih banyak terjadi apalagi di negeri
tercinta ini. Jika pada tanggal 16 Oktober dunia masih kelaparan, mungkin untuk umat
muslim akan sedikit tertutupi pada hari Raya Qurban sebab pada hari itu
kita mendapat kiriman daging dari saudara sini saudara situ dan dari tetangga
sini tetangga situ.
Mari kita
relasikan peringatan Hari Pangan dengan Idul Qurban.
Peringatan Hari Pangan Sedunia identik dengan
membagikan makanan kepada semua orang dengan tujuan memberantas kelaparan. Ketika Idul Qurban, kita membagi-bagikan
daging tentunya yang halal terutama bagi
mereka yang kekurangan atau tidak mampu. Tidak hanya sekedar memberantas
kelaparan, tidak hanya sekedar meningkatkan asupan gizi, namun lebih dari
itu, qurban mengajarkan kita berbagi dan
yang paling krusial adalah tangggung jawab kita akan kehalalan daging
tersebut. Apakah memang itu dari rezeki yang benar- benar telah kita halalkan?
Sesuatu yang memang benar-benar milik
kita? Apakah hewan itu telah disembelih
dengan benar sesuai syariat Islam?
Jadi, betapa lebih tepatnya jika Idul Qurban dinamakan Hari Pangan, bukan tanggal 16
Oktober. Sebagai pemuda, mampukah kita menyuarakan dengan berani pemikiran kita
ini, seperti keberaniannya W.R.
Supratman mendengarkan lagu Indonesia Raya Kepada pemuda lainnya? Sebelum
mencetuskan ini mari kita meriview kembali sejarah dipilihnya tanggal 16
Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia.
Sejarah peringatan Hari Pangan Sedunia bermula
dari konferensi Food and Agriculture Oganization (FAO) ke-20, Nopember 1976 di
Roma yang memutuskan untuk dicetuskannya resolusi No. 179 mengenai World Food
Day (Hari Pangan Sedunia). Resolusi disepakati oleh 147 negara anggota FAO, menetapkan
bahwa mulai tahun 1981 segenap negara anggota FAO setiap tanggal 16 Oktober
memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS). Perlu juga diketahui bahwa tanggal 16
Oktober adalah hari berdirinya FAO. Tujuan dari peringatan HPS tersebut adalah
untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan
pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional maupun
nasional.
Apa yang dapat kita simpulkan? Tanggal 16 Oktober
hanya sekedar penghormatan untuk berdirinya FAO. Jadi bukankah lebih filosofis,
lebih memberikan arti, dan lebih memberi edukasi mengenai keamanan dan
kehalalan pangan jika Idul Qurban lah
yang dijadikan Hari Pangan?
Mari kita suarakan , sebarkan dan teriakkan setiap
bion-bion kebenaran hingga menjadi tubuh yang kekar dalam
menegakkan kebenaran.
Oleh : Titin Septiani
Sumber:
Murtyanto, Lambertus Issri Purnomo. 2009. Ada Apa Dengan Hari Pangan Sedunia?.
(On-Line): Http://hpssragen.wordpress.com.
(Diakses pada tanggal 31 Oktober 2012).